Forza Internazionale

Forza Internazionale

Sarang Il Biscione

Photobucket

4.19.2011

Std. Giuseppe Meazza

 Stadion kebanggaan para punggawa InterMilan saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza,diambil dari nama pahlawan InterMilan Giuseppe Meazza,Stadion ini berkapasitas sampai 87.700 orang. Stadion ini juga dikenal dengan nama San Siro Untuk kandang AC Milan mengingat kedua tim adalah rival satu kota Milan, Italia.

Suporter AC Milan menggunakan "San Siro" untuk menyebut stadion itu karena dulunya Giuseppe Meazza merupakan seorang pemain bintang bagi Inter dan karena rivalitas diantara mereka yang tidak begitu menyukai satu sama lain. Maka di tetapkanlah San Siro untuk Milan,dan Giuseppe Meazza untuk InterMilan ,dua nama berbeda untuk satu stadion
Jauh sebelum InterMilan menggunakan Stadion Giuseppe Meazza, Inter selalu menggunakan Stadion Arena Civica.

Pembangunan stadion Giuseppe Meazza dimulai pada tahun 1925 di distrik Milanese, San Siro adalah nama awalnya karena ide untuk membangun stadion ini awalnya diprakarsai oleh presiden AC Milan waktu itu yakni Piero Pirelli .Peresmian stadion ini dibuka dengan Pertandingan Derby antara AC.Milan melawan Inter, yang dimana laga itu dimenangkan oleh AC Milan dengan skor 7 - 3 .Awalnya stadion ini hanya dimiliki oleh Milan dan hanya digunakan oleh mereka pada partai kandangnya , baru kemudian pada tahun 1935 "Comune di Milano (dewan kota/pemda kota Milan) membeli stadion tersebut dan merenovasinya,yang sampai saat ini masih dimiliki oleh pemda setempat. InterMilan sendiri memulai debutnya di San Siro yakni pada tahun 1947

Saat ini Giuseppe Meazza dinilai oleh UEFA termasuk dalam 23 stadion di Eropa yg memiliki rating bintang 5,dan merupakan salah satu home team yang ditakuti di eropa bahkan di dunia.

Salah satu rekor dari stadion giuseppe meazza ini adalah merupakan stadion yang mempertemukan 2 team raksasa dari eropa yang bermukim satu atap ,dan satu kota yaitu InterMilan dan AC Milan yang pertemuan mereka di juluki oleh dunia mother of all derby ( ibu dari segala derby yang mempertemukan rekan sekota ),sedang di Italia disebut Derby Dela Madonnina.

Pada tahun 1990, stadion ini menjadi tempat pertandingan final Piala Dunia antara Jerman Barat dan Argentina.

















































































Stadion Baru 2014

Gbr. Rancangan Std. baru Inter.

INILAH.COM, Milan - Presiden Inter Milan Massimo Moratti berencana akan membuat stadion baru bagi klub berjuluk La Beneamata itu. Saat ini Moratti sedang sibuk melakukan persiapan secara besar-besaran.
Menurut Ilsussidiario.net, stadion baru Inter itu akan selesai dibangun dan siap digunakan pada tahun 2014.

Jika stadion baru itu jadi dibangun, Inter akan memiliki stadion yang meenuhi persyaratan-persyaratan modern. Rencananya 60.000 tempat duduk akan dibangun, dan akan memberikan banyak fasilitas kemewahan bagi para suporter termasuk kursi penghangat.

Stadion anyar tersebut rencananya akan dibangun di Pero, Timur Laut Milan. Dibutuhkan dana mencapai 400 juta euro atau sekitar Rp5,8 triliun.

Menurut Presiden Inter Milan Massimo Moratti, stadion I Nerazzurri yang baru tersebut akan dinamai Giacinto Facchetti sebagai penghormatan terhadap legenda dan mantan Presiden Inter tersebut.

Virgilio Sport mengungkapkan, Moratti tidak akan memperpanjang kontrak dengan ofisial San Siro, dan berharap stadion anyar tersebut bisa mulai digunakan pada 2014.

Moratti akan menginvestasikan dana sekitar 300 juta euro atau sekitar 4.3 triliun untuk membangun markas baru Nerazzurri. Dana sebesar itu akan dapat kembali dalam jangka waktu tiga tahun melalui penjualan tiket. Pihak klub berencana mendapat pemasukkan sebesar 100 juta euro per tahun dari penjualan tiket, lebih besar dari pemasukan sekarang yang hanya sebesar 30 juta euro.

Stadion baru Inter akan terlihat seperti stadion-stadion di Inggris yang tidak dilengkapi dengan lintasan lari. Selama ini Inter berbagi markas dengan AC Milan di Giuseppe Meazza. 

Inter dan AC Milan selama ini menggunakan Stadion Giuseppe Meazza atau biasa juga disebut San Siro. Namun untuk memakai stadion itu, kedua tim ini harus membayar kepada pemerintah lokal. Ini membuat pemasukan potensial dari tiket penonton terbagi ke pihak lain.


Semoga saja rencana ini segera terealisasi, agar Internazionale tak lagi berbagi stadion dengan klub tetangga...

4.18.2011

"Fakta dan Fitnah" Inter Pernah ke Serie B

 
 
 
Berikut ini sebuah catatan/riset dari seorang Interisti asal Indonesia tentang apakah Inter pernah terdegradasi ke Serie B? Berikut ini catatannya yang admin copy dari sebuah forum ( http://bit.ly/bKrHuL ) :

Berlatar belakang 'gerah'nya saya mengenai ejekan dan tuduhan sejumlah tifosi klub Italia lain belakangan ini kepada Inter yg menganggap Inter diselamatkan FIGC dari degradasi 1922 dan menjadikan Venezia sebagai pengganti Inter, maka saya mencoba melakukan sebuah riset kecil2an mengenai apa yg sebenarnya terjadi di Prima Categoria FIGC dan Prima Divisione CCI (sebelum masa Serie-A) musim kompetisi 1921-1922 serta Prima Divisione 1922-1923.

I. Campionato Federale/Prima Categoria & Seconda Categoria/Promozione FIF/FIGC

Sejak kompetisi sepakbola di Italia bergulir pd tahun 1898, klub2 sepakbola Italia baru bermunculan satu demi satu dan menyebabkan ledakan jumlah klub sepakbola yg berkompetisi di Campionato Federale. Untuk mengatasi masalah ini Federasi Sepakbola Italia yg ada saat itu (FIF yg kemudian berganti nama menjadi FIGC tahun 1909) membuat sebuah kompetisi baru bernama Seconda Categoria (sebelum masa Serie-B) di tahun 1904 sebagai ajang untuk menyaring kompetensi klub2 baru ini sebelum dipromosikan ke Campionato Federale baru yg sejak saat itu diberi nama anyar: Prima Categoria.

Adalah Pro Vercelli klub pertama dari Seconda Categoria yg berhasil promosi ke Prima Categoria di tahun 1907 dan bahkan langsung berhasil menjuarai kompetisi tertinggi sepakbola Italia tersebut di tahun 1908 ato hanya 1 tahun setelah promosi. Pd 1912 FIGC menetapkan peraturan baru ttg promosi yg akhirnya merubah nama Seconda Categoria menjadi Promozione.

II. FIGC & CCI

Tapi kemudian masalah barupun muncul, meskipun jumlah klub baru yg bisa masuk Prima Categoria berhasil dibatasi setiap musimnya namun jumlah klub yg berkompetisi di sana terus bertambah karena tidak adanya klub yg keluar (ato degradasi) dari situ. Parahnya adalah karena saat itu setiap klub yg berkompetisi di Prima Categoria memiliki representatif di FIGC (jd seperti Parlemen) maka banyak klub2 kecil yg jumlahnya mayoritas menolak usulan klub2 elit Italia untuk memberlakukan sistem degradasi untuk mengurangi jumlah klub Prima Categoria sekaligus membuat kompetisi berjalan lebih kompetitif.

Puncaknya adalah pd saat pelatih legendaris Italia, Vittorio Pozzo, mengajukan petisi kepada FIGC pd 1921 yg popular dengan sebutan Progetto Pozzo agar dirancang sebuah sistem degradasi namun setelah voting yg berjalan alot ternyata petisi tersebut harus kandas karena representatif klub2 kecil yg telah disebutkan di atas tidak ingin terlempar dari Prima Categoria. Akhirnya di tahun tersebut para klub elit memutuskan hengkang dari FIGC dan membentuk CCI dan mengadakan kompetisi sendiri yg mereka namakan Prima Divisione dan kasta keduanya yg dinamakan Seconda Divisione. Sementara di sisi lain FIGC tetep ngotot menyelenggarakan Prima Categoria meski tanpa dihadiri klub2 elit.

III. Prima Divisione 1921-1922 (CCI)

Salah satu regulasi yg disetujui dalam penyelenggaraan pertama Prima Divisione musim 1921-1922 oleh CCI adalah diberlakukannya regulasi sistem degradasi, sementara sistem kompetisi akan dibagi dalam 2 turnamen; Lega Nord dan Lega Sud. Juara masing2 turnamen akan diadu dalam Final untuk menentukan juara Prima Divisione 1921-1922.

Lega Nord yg diikuti 24 klub akan dipecah menjadi 2 Grup, kedua Juara Grup akan diadu dalam Final Lega Nord dan pemenangnya akan menjadi Juara Lega Nord Prima Divisione 1921-1922 sementara kedua Juru Kunci juga akan diadu dalam play-off degradasi (spareggi) dan yg kalah akan terdegradasi untuk kemudian digantikan Juara Lega Nord Seconda Divisione 1921-1922.

Lega Sud diikuti oleh 32 klub yg terbagi dalam 5 Regional berbeda (Lazio, Marche, Campania, Puglia dan Sicilia) karena kemampuan ekonomi klub2 peserta2 Lega Sud tidak memungkinkan untuk diadakannya turnamen panjang seperti yg diterapkan di Lega Nord, masing2 Juara Regional akan diadu dalam play-off dan pemenangnya menjadi Juara Lega Sud sementara regulasi degradasi Lega Sud memberlakukan sistem berbeda untuk masing2 Regional: Lazio (9 klub berformat liga, 3 klub terbawah degradasi langsung), Marche (6 klub yg dibagi dalam 2 grup, 5 klub terdegradasi langsung), Campania (7 klub berformat liga, hanya 1 klub terbawah yg degradasi langsung), Puglia (4 klub berformat liga, hanya 1 klub terbawah yg degradasi langsung), Sicilia (6 klub berformat liga, hanya 1 klub terbawah yg degradasi langsung).

Klasemen Akhir Prima Divisione CCI 1921-1922

Lega Nord

Grup A:
1. Pro Vercelli 36
2. Novara 32
3. Bologna 27
4. Mantova 24
5. Andrea Doria 23
6. Juventus 22
7. Hellas Verona 22
8. US Milanese 20
9. AC Milan 18
10. US Livorno 17
11. Spezia 16
12. Vicenza 7

Grup B:
1. Genoa 37
2. Alessandria 28
3. Pisa 27
4. Modena 26
5. Padova 23
6. Casale 20
7. Legnano 20
8. Savona 20
9. Torino 20
10. Venezia 17
11. Brescia 15
12. Inter Milan 11

i) Pro Vercelli dan Genoa maju ke Final Lega Nord
ii) Vicenza dan Inter Milan bertemu di Play-off degradasi Lega Nord

Lega Sud

Campania:

1. Puteolana 24
2. Savoia 18
3. Inter Napoli 12
4. Naples FC 11
5. Ilva Bagnolese 10
6. Juve Stabia 9
7. Salernitana 0

Sicilia:
1. Palermo 20
2. Libertas Palermo 12
3. Messinese 10
4. Umberto Messina 10
5. SC Messina 8
6. Vigor Trapani 0

Marche:

Grup Macerata:
1. Helvia Recina 8
2. Macerata FC 4
3. Virtus Macerata 0

Grup Ancona:
1. Anconitana 8
2. Virtus Senigallia 4
3. Folgore 0

Grup Finale Marche:
1. Anconitana 12
2. Vigor Senigallia 7
3. Helvia Recina 4
4. Macerata FC 1

Lazio:
1. Fortitudo Roma 28
2. Alba Roma 22
3. Juventus Audax 21
4. Lazio 21
5. US Romana 15
6. Roman FC 12
7. Audace Roma 12
8. Pro Roma 8
9. Tivoli 4

Puglia:
1. Audace Taranto 9
2. Pro Italia Taranto 8
3. Liberty Bari 6
4. Veloce Taranto 1

i) Puteolana, Palermo, Anconitana, Fortitudo Roma dan Audace Taranto maju ke Final Lega Sud
ii) Salernitana, Vigor Trapani, Virtus Macerata, Folgore, Audace Roma, Pro Roma, Tivoli dan Veloce Taranto terdegradasi langsung ke Seconda Divisione Lega Sud

Finale Lega Nord

Pro Vercelli vs Genoa 0-0 2-1 (Agg. 2-1)

Finale Lega Sud

1st Round:
Puteolana vs Anconitana 3-0
Audace Taranto vs Palermo 1-0

Semifinal:
Fortitudo Roma vs Audace Taranto 4-1

Final:
Fortitudo Roma vs Puteolana 2-0

Finale Prima Divisione CCI 1921-1922

Fortitudo Roma vs Pro Vercelli 0-3 5-2 (Agg.8-2)


* Revisi pasca Comprommeso Colombo:

Lega Nord;
1) Play-off degradasi Vicenza vs Inter Milan dibatalkan
2) US Livorno, Spezia, Venezia dan Brescia diikutsertakan dalam play-off degradasi

Lega Sud;
1) Grup Regionale Marche ditiadakan, semua klub di dalamnya terdegradasi ke Seconda Divisione Lega Sud kecuali Anconitana sebagai Juara Grup

IV. Re-Integrasi CCI ke FIGC 1922

Pd 22 Juni 1922 atau hanya setahun setelah 'pembelotan' CCI, pihak FIGC dan CCI menyetujui petisi yg diajukan Emilio Colombo (Direktur harian olahraga terkemuka La Gazzetta Dello Sport saat itu). Petisi ini yg dikenal dengan sebutan Comprommeso Colombo yg berisi formula penyelenggaraan sebuah kompetisi baru yg diikuti klub2 hasil integrasi kompetisi Prima Categoria dan Promozione FIGC dengan Prima Divisione dan Seconda Divisione CCI, pada akhirnya baik FIGC dan CCI menyepakati Comprommeso Colombo dan setuju untuk bersatu kembali di bawah nama FIGC.

Dengan disetujui kesepakatan ini lahirlah Prima Divisione baru yg menggantikan Prima Categoria FIGC dan Prima Divisione CCI, serta lahir juga Seconda Divisione baru yg menggantikan Promozione FIGC dan Seconda Divisione CCI. Baik Prima Divisione dan Seconda Divisione dibagi dalam 2 Turnamen, Lega Nord akan dijalankan oleh FIGC sementara Lega Sud dijalankan CCI.

V. Petisi Emilio Colombo (Direktur La Gazzetta Dello Sport) 1922

Untuk memperjelas apa saja isi dari Petisi Colombo atau yg dikenal dengan Comprommeso Colombo, maka di sini saya akan menjabarkan poin2 Comprommeso Colombo sesuai apa yg saya ketahui.

Hal-hal yg disepakati:
1) Reunifikasi kedua Asosiasi (FIGC dan CCI) dan reintegrasi kompetisi2 di bawah kedua Asosiasi tersebut.
2) Kompetisi utama musim 1922-1923 yg kini dinamai Prima Divisione di bawah FIGC (Lega Nord) akan diikuti oleh 36 klub dari 2 kompetisi musim sebelumnya Prima Categoria FIGC dan Lega Nord Prima Divisione CCI serta dibagi dalam 3 Grup – setiap grup diisi masing2 12 klub.
3) Kompetisi utama baru musim 1922-1923 akan diselenggarakan terpisah antara Lega Nord di bawah FIGC dan Lega Sud di bawah CCI.
4) Pada kompetisi Lega Sud di bawah CCI, seluruh proses teknis kompetisi akan diserahkan sepenuhnya kepada Asosiasi yg berwenang (CCI).
5) Kompetisi sepakbola Italia mulai musim kompetisi 1922-1923 akan terdiri dari 4 level/kasta yaitu Prima Divisione danSeconda Divisione yg dijalankan bersama oleh FIGC (Lega Nord) dan CCI (Lega Sud) sertaTerza Divisione dan Quarta Divisione yg dijalankan oleh Comitati Regionali/Komite Regional (di bawah CCI).
6) Mulai musim kompetisi 1923-1924, Prima Divisione Lega Nord FIGC hanya akan diikuti 24 klub.
7) FIGC mengakui Pro Vercelli yg memenangkan Prima Divisione 1921-1922 CCI sebagai Juara Italia (scudetto) yg sah. (Akhirnya hal ini menjadikan adanya 2 Juara pd musim 1921-1922: Novese sebagai juara Prima Categoria dan Pro Vercelli sebagai juara Prima Divisione.

Pengorganisasian 36 klub peserta Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923:
1) 12 klub yg berasal dari Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI, terdiri dari masing2 6 klub yg menempati posisi teratas Grup A dan Grup B. Mereka adalah: Pro Vercelli, Novara, Bologna, Mantova, Andrea Doria, Juventus, Genoa, Alessandria, Pisa, Modena, Padova, Casale.
2) 12 klub yg berasal dari Prima Categoria 1921-1922 FIGC, terdiri dari masing2 2 klub yg menempati posisi teratas keenam Grup Regional. Mereka adalah: Sampierdarenese, Speranza Savona, Novese, US Torinese, Esperia Como, Cremonese, Petrarca Padova, Udinese, SPAL, Virtus Bolognese, Pro Livorno, Lucchese.
3) 6 klub yg berasal dari Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI, terdiri dari masing2 3 klub yg menempati posisi ke-7 hingga ke-9 dari Grup A dan Grup B. Mereka adalah: Hellas Verona, US Milanese, AC Milan, Legnano, Savona, Torino.
4) 6 klub yg berasal dari hasil play-off degradasi (spareggi), peserta spareggi terdiri dari: 3 klub yg menempati posisi terbawah Grup A dan Grup B Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI (total 6 klub), masing2 2 klub yg menempati posisi ke-3 hingga ke-4 dari keenam Grup Regional Prima Categoria 1921-1922 FIGC (total 12 klub), 2 klub yg menempati posisi teratas Putaran Final Seconda Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI (total 2 klub).

Pengorganisasian spareggi Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923:
1) Putaran Kualifikasi spareggi FIGC diikuti oleh seluruh wakil dari Prima Categoria 1921-1922 FIGC (12 klub) yg akan diundi untuk bertanding satu sama lain dan akan menghasilkan 6 klub yg maju ke Putaran Utama spareggi. Mereka adalah: Rivarolese, Valenzana, Pastore, Viareggio, Como, Piacenza, Bentegodi Verona, Sestrese, Parma, Treviso, Libertas Firenze, Enotria Goliardo. Putaran Kualifikasi CCI diikuti 2 klub Juru Kunci Grup A dan Grup B Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI melawan 2 klub wakil Seconda Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI dan akan menghasilkan 2 klub yg maju ke Putaran Utama spareggi. Mereka adalah: Vicenza, Inter Milan (Prima Divisione), Derthona, SC Italia Milano (Seconda Divisione). Format pertandingan berlangsung 1 kali di tempat netral.
2) Putaran Utama spareggi diikuti 8 klub dari Putaran Kualifikasi spareggi dan 4 klub tersisa wakil Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI yg akan diundi untuk bertanding satu sama lain dan akan menghasilkan 6 klub yg berhak mengikuti Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923. Mereka adalah: Venezia, Rivarolese, Pastore, Spezia, US Livorno, Piacenza, Sestrese, Brescia, Derthona, Treviso, Inter Milan, Libertas Firenze. Format pertandingan berlangsung 2 kali home dan away, apabila dalam 2 pertandingan tidak berhasil menemukan pemenang maka diadakan 1 pertandingan penentu di tempat netral.
3) Putaran Tambahan spareggi diikuti 4 klub yg tersingkir dari Putaran Utama spareggi (2 klub lagi tidak diikusertakan, Libertas Firenze tidak memiliki jumlah skuad yg cukup dan Piacenza mengundurkan diri) yg dibagi dalam 2 putaran, semifinal dan final. Mereka adalah: Sestrese, Venezia, Spezia, Treviso. Semua putaran berformat 1 kali pertandingan di tempat netral.

Setelah spareggi berhasil menghasilkan 6 klub yg berhak mengikuti Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923, ternyata masih ada 1 jatah tersisa sebagai akibat dari bangkrutnya Pro Livorno yg sebelumnya sudah masuk ke dalam 12 klub teratas Prima Categoria 1921-1922 FIGC. Karena alasan inilah Comprommeso Colombo memperpanjang masa spareggi untuk menghasilkan 1 klub lagi yg mengikuti Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923.

Hasil lengkap spareggi Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923:

Putaran Kualifikasi

Dibagi dalam 2 zona; zona FIGC dan zona CCI. Pertandingan berlangsung 1 kali dan dilaksanakan di tempat netral, kemudian diulang di lain waktu apabila hasilnya imbang. Pemenang melaju ke putaran utama.

FIGC

Rivarolese - Valenzana 2-0
Pastore - Viareggio 4-0
Como - Piacenza 1-2
Bentegodi Verona - Sestrese 2-7
Parma - Treviso 1-2
Libertas Firenze - Enotria Goliardo 2-1

CCI

SC Italia Milan - Inter Milan 0-2 (SC Italia Milano mengundurkan diri)
Derthona - Vicenza 4-0

Putaran Utama

Zona FIGC dan CCI digabung. Pertandingan berlangsung dalam 2 leg (home dan away), sementara apabila hasilnya imbang akan ditentukan di pertandingan tambahan yg dilaksanakan di tempat netral hingga menemukan pemenangnya. Pemenang berhak lolos ke Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923. Klub yg disebut pertama adalah tuan rumah leg I, klub yg disebut serikutnya adalah tuan rumah leg II.

Rivarolese - Venezia 0-0 2-1
Spezia - Pastore 1-1 1-2 Piacenza - US Livorno 2-4 (diulang karena masalah teknis, hasil sebelumnya 1-4) 0-2 (Piacenza mengundurkan diri)
Brescia - Sestrese 2-0 0-5 (Penentuan 2-0)
Treviso - Derthona 0-1 0-1
Inter Milan - Libertas Firenze 3-0 1-1

Putaran Tambahan

Dibagi dalam 2 putaran; Semifinal dan Final. Setiap putaran berlangsung dalam 1 kali pertandingan dan dilaksanakan di tempat netral, kemudian diulang di lain waktu apabila hasilnya imbang. Pemenang putaran Final berhak lolos ke Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923 menggantikan Pro Livorno yg bangkrut.

Semifinal

Sestrese - Venezia 1-0
Spezia - Treviso 3-0

Final

Spezia - Sestrese 2-1

VI. Kontroversi Petisi Emilio Colombo & Perkembangannya

Dengan sekilas kita bisa melihat bahwa Comprommeso Colombo mengabaikan Lega Sud dibandingkan Lega Nord, indikasinya jelas yaitu bahwa Comprommeso Colombo sama sekali tidak mengatur pengorganisasian Lega Sud dan sepenuhnya fokus pd pengorganisasian Lega Nord. Hal ini jugalah yg pada awalnya menjadi titik utama kontroversi Comprommeso Colombo pada tahun2 awal kelanjutan Prima Divisione. Alasan Colombo memprioritaskan Lega Nord sebenarnya cukup bisa dipahami mengingat pada saat itu klub2 yg berasal dari selatan tidak memiliki prestise dan kemampuan finansial memadai sehingga hanya dianggap jauh lebih inferior, namun tetap saja tidak bisa dibenarkan karena jelas ada ketidakadilan dan diskriminasi dalam hal ini

Setelah era transformasi dari Prima Divisione ke Serie-A pd awal tahun 30an dan terutama pasca era Perang Dunia II pd akhir tahun 40an ternyata kontroversi seputar Comprommeso Colombo masih berputar, namun fokus kontroversi bergeser dari yg awalnya ttg diskriminasi terhadap klub2 Selatan (Lega Sud) menjadi ttg diskriminasi terhadap klub2 Prima Categoria dan Promozione 1921-1922 FIGC. Indikasinya utamanya adalah seputar penetapan 36 klub peserta Lega Nord Prima Divisione 1922-1923 dimana klub2 dari Prima Categoria 1921-1922 FIGC diberi jatah yg lebih sedikit dibandingkan klub2 dari Prima Divisione 1921-1922 CCI, bahkan pd proses spareggi seluruh wakil Prima Categoria 1921-1922 FIGC langsung diikutsertakan sejak Putaran Kualifikasi sementara hanya 2 dari total 6 klub Prima Divisione 1921-1922 CCI peserta spareggi yg mengikuti Putaran Kualifikasi. Indikasi lain adalah diturunkannya kasta Prima Categoria dan Promozione 1921-1922 FIGC setelah Comprommeso Colombo mentransformasi kedua kompetisi tersebut menjadi Terza Divisione dan Quarta Divisione.

Pergeseran kontroversi Comprommeso Colombo paling anyar terjadi pasca skandal Calciopoli 2006 yg memaksa Juventus terdegradasi dan meninggalkan Inter Milan sebagai satu2nya klub Italia sepanjang sejarah yg tidak pernah terdegradasi dari kasta pertama kompetisi sepakbola Italia. Sebagian pihak yg merasa tidak bisa menerima fakta ini bahkan kemudian memfitnah Inter Milan seharusnya terdegradasi pd tahun 1922 karena menempati posisi Juru Kunci Lega Nord Prima Divisione Grup B 1921-1922 CCI dengan menggunakan Comprommeso Colombo sebagai alasan Inter Milan terlepas dari degradasi. Hal terakhir inilah, yg setelah saya jabarkan panjang lebar di atas, akan saya luruskan kembali kebenarannya

Petisi Colombo versi Pasca Calciopoli 2006: Fitnah Terhadap Inter Milan & Fakta Sebenarnya
1. Fitnah: Inter Milan seharusnya terdegradasi setelah mengakhiri Prima Divisione 1921-1922 CCI sebagai Juru Kunci Lega Nord Grup B. Fakta: Sejak awal Regulasi Prima Divisione 1921-1922 CCI tidak menyatakan Juru Kunci kedua Grup Lega Nord otomatis terdegradasi langsung. Inter Milan yg berakhir sebagai Juru Kunci Lega Nord Grup B seharusnya menjalani play-off degradasi (spareggi) melawan Vicenza selaku Juru Kunci Lega Nord Grup A, pemenangnya akan bertahan di Prima Divisione dan yg kalah terdegradasi ke Seconda Divisione. Hanya saja Spareggi antara Inter Milan vs Vicenza tidak pernah terjadi karena didahului oleh disepakatinya Comprommeso Colombo sebelum jadwal pertandingan tersebut
2. Fitnah: Comprommeso Colombo diajukan oleh Emilio Colombo dan manajemen Inter Milan. Fakta:Manajemen Inter Milan tidak terlibat perancangan Comprommeso Colombo karena petisi tersebut awalnya disusun Emilio Colombo bersama Presiden FIGC, Luigi Bozino, dan Presiden CCI, Giovanni Lombardi pada sebuah pertemuan mediasi 7 Desember 1921 di Milan. Fitnah ini muncul hanya karena tempat diselenggarakannya mediasi berdekatan dengan vila milik Enrico Olivetti, Presiden Inter Milan dari 1923-1926 (baru dilantik sebagai Presiden Inter Milan hampir 2 tahun setelah proses mediasi awal yg dipermasalahkan!)
3. Fitnah: Comprommeso Colombo berisi permohonan agar Inter Milan tidak didegradasi dan menjadikan Venezia sebagai pengganti Inter Milan untuk degradasi. Fakta: Silakan dibaca lagi poin2 Comprommeso Colombo di atas dan tolong tunjukan bagian yg menyatakan Venezia menggantikan Inter Milan untuk terdegradasi. Inter Milan lolos dari degradasi berdasarkan regulasi yg disusun dalam Comprommeso Colombo setelah menjalani spareggi yg sah, sebaliknya Venezia justru terdegradasi juga berdasarkan regulasi yg disusun dalam Comprommeso Colombo setelah menjalani spareggi yg sah.
 
 

Inter's Logos





Lambang klub Inter Milan adalah huruf IMFC di dalam sebuah lingkaran, yang didesain pada tahun 1908, pelukis yang mendesain logo klub yang bertahan hingga sekarang ini adalah Giorgio Muggiani yang juga merupakan salah seorang yang menggagas terbentuknya Inter.

 Inter identik dengan warna hitam biru. Warna hitam mewakili gelapnya malam dan biru mengambarkan langit. Sempat terjadi perubahan saat Inter digabungkan dengan Unione Sportiva Milanese di tahun 1928, yaitu kostum mereka berganti putih dengan tanda palang merah di bagian dada, namun setelah Perang Dunia II 
usai, Inter kembali ke warna awal mereka.


Sejarah Logo


 Adalah Giorgio Muggiani disainer lokal perancang kostum inter milan yang diberi kepercayaan untuk mendisain logo generasi pertama. Bentuknya berupa lingkaran dengan warna emas, sesuai kostum Inter di awal berdirinya. Tifografi IMFC diletakkan didalam lingkaran.Warna hitam biru juga disertakan.








  
Logo ini dipakai pada masa Inter dipaksa memakai nama Ambrosiana Inter. Gambar Ular "simbol kota milan" diikutkan dalam upaya pencitraan klub dalam bentuk logo ini. Bentuk logo semula lingkaran berubah menjadi perisai. Tanda bahwa Itali saat itu terlibat Perang Dunia I. Tifografi IMFC tetap terasa, namun didisain lebih kecil dan ditempatkan diatas perisai.Perubahan lain, warna emas tak lagi mendominasi.






Pada era 1978-80 pada era Presiden Fraizzoli, logo dengan gambar ular diperkenalkan lagi.Tempatnya di tengah logo yang berbentuk perisai. Hanya,kali ini tifografi IMFC dihilangkan. Warna yang dominan adalah hitam biru. Sementara itu, tanda bintang ditempatkan ditengah perisai. Persis di depan kepala ular. Saat Inter merebut Scudetto di tahun 1988-89, logo ini masih dipakai. Baru di ganti memasukki musim 1991-92.





Ini logo yang dipakai inter saat tahun 2000-an. Logo Inter terdahulu, lingkaran berwarna dasar emas, digunakan sampai musim 1998-99.Setelah itu tak dipakai lagi, sebagai gantinya logo generasi pertama tersebut direnovasi oleh disainer bernama Nico Collona.
Bentuk tak berubah, tetap lingkaran.Tifografi IMFC pun tetap ada. Perubahan yang paling drastis adalah soal warna.Logo yang semula berwarna emas diganti dengan warna dominan hitam biru.Selain itu,tanda bintang yang semula diluar lingkaran, ditempatkan di dalam lingkaran tepat di depan tifografi.Tambahan lain,tulisan inter ditempatkan di bagian atas.Sementara, tahun berdirinya 1908, diletakkan di bawah. 




  
Tahun 1960-an,atas usulan Presiden Angelo Moratti, tanda bintang dengan warna dasar emas diletakkan diatas logo Inter generasi pertama.Sang presiden ingin mengenang sekaligus menunjukkan bahwa Inter mampu meraih scudetto.Maklum, dalam khasanah sepak bola italia, lambang bintang identik dengan 10 scudetto.Perstasi besar sebuah klub yang harus ditonjolkan kepada publik, dan di pakai juga hingga sekarang.Bentuk logo utama sama sekali tidak mengalami perubahan.Tifografi IMFC tetap mendapat tempat



Jenis2 Logo Inter



4.17.2011

Inter's Jerseys

1909-1910














1928-1929













1930-1931













1950-1951













1953-1954













1963-1964
























1966-1967













 























1968-1969














1971-1972













1972-1973













1977-1978













1980-1981
























1981-1982


























1982-1983
























1983-1984


























1984-1985
























1985-1986

























1986-1987


























1988-1989



































1989-1990



































1990-1991
























1991-1992



































1992-1993


















































1993-1994
















































1994-1995
























1995-1996



































1996-1997




















































1997-1998















































1998-1999




































1999-2000
















































2000-2001
























2001-2002









































2002-2003



































2003-2004


































2004-2005






























2005-2006
































2006-2007
























2007-2008
























2008-2009
























2009-2010



































2010-2011

















































Next Projects???